Ketika Aku Remove
>> Jumat, 29 Januari 2010
Sebenarnya, aku tidak mau mengatakan kepada siapapun tentang masalah yang menimpaku ini. Demi pembaca setia Opera Pedia Fakhry Azhar, mau tak mau aku akan mengungkapkan ini kepada kalian. Supaya aku tidak menimbun masalahku ini terus menerus. Daripada ocehanku ini keluar terus-menerus, langsung sajalah aku beri tahu. Eng-ing-eng adalah sebagai berikut.
Seperti biasanya, aku masih kelas X di DW. Masih pagi-paginya yang segar bercampur hawa dingin. Ketika itu aku memasuki kelas. Maklum, aku belum kenal dengan semua teman-teman kelasku. Mengingat kejadian itu berlangsung satu bulan setelah aku mengikuti MOS. Bangku yang aku duduki sih terbilang strategis. Di depan di bagian kanan (ditengahnya barisan) tepatnya di bawah kipas yang adem ayem.
Di sebelah kananku ada seorang perempuan, sebut saja ”NF” (demi alasa privasi). Ciri-cirinya secara umum, dia tingginya sekita 145 cm, agak hitam, dan lumayan oon. Dia suka nyontek dan begitulah kesehariannya. Tidak satu pun dia yang bisa apa yang diperbuat. Kerjaannya itu-itu saja. Cape deh.
Kita lanjut, si ”NF” ini dia suka dengan temanku laki-laki yang namanya ”FH”. Agak konyol sih, karena suka mengganggu si ”NF”. Tidak ada kerjaan bagi kedua insan ini. Entah apapun sebetulnya (itulah mengapa aku cerita yang seperti ini).
Aku sering SMS-an dengan si ”NF” ini. Pertama sekali aku bilang seperti ini (cuplikan SMS-nya):
”Tuh si ”FH” kirim salam”. Lucuku.
”Gak lah”. Jawabnya.
”Oya, siapa?” Tanyaku (dengan rasa penasaran).
”Kamulah”. Dia jawab.
”Kenapa aku?” Panasku.
”Karena aku suka kamu”. Cerocosnya.
”Apa sih?” Kegilaanku.
”Mau gak kamu jadi pacarku?” Dia berterus terang.
”Maksudmu apa?” Sambungku.
”Aku suka kamu tapi aku gak suka ”FH”. Katanya lagi.
”Gimana ya? Ragu aku”. Cemasku.
”Sekarang pilih, ya atau enggak?”. Tegasnya.
”Aku sih pilih kita temanan aja dulu”. Pilihku.
”Tega kali kau ya!”. Katanya dengan penuh rasa kecewa.
Begitulah cuplikan pesan singkat yang kami kirim dan kirim. Mengingat kejadian itu aku lagi di kedai dekat pusat bimbingan, tapi belum waktunya masuk. Begitulah.
Ketika mau acara maulid Nabi, semua peristiwa ini aku ceritakan dengan detil kepada temanku si ”Z”. Sampai bukti SMS ku aku tunjukkan ke dia. Dia tertawa dengan semua ini. Dia pun tidak percaya juga.
Sejak saat itulah dia mulai membenciku. Dia selalu marah, emosian, dan lain-lain yang tidak enak menurutku. Aku tidak habis pikir akan begini akhirnya. Tapi, di balik itu semua dia masih menyimpan harapan besar padaku. Aku lelah memikirkan hal yang tidak penting bagiku. Semoga dengan remove ini aku bisa lebih menghargai dia dan mecari yang lebih sempurna dari aku. Amin.
Bagi kamu yang bila mencari pasangan dan diterima. Berterimakasihlah karena kamu sudah mendapat kepercayaan darinya. Dan berbuat baiklah untuk pasanganmu, hargai keadaan dia dan setia menjalaninya. Jangan menghianati cintamu, karena hal yang kecil. Dan bagi kamu yang sudah resmi, berusahalah untuk menjadi THE BEST COUPLE. Selamat ya!
Bagi kamu yang belum, Tuhan sudah mengatur kita dal takdirnya. Mungkin saja lebih dari yang kita harapkan. Karena cinta itu bermula dari hati yang mendalam.
Oleh: Fakhry Azhar
0 komentar:
Posting Komentar